Senin, 02 November 2015

Homeschooling yang Menyenangkan



Homeschooling yang Menyenangkan
Setiap anak yang dilahirkan didunia pada hakikatnya telah dibekali oleh kamampuan alamiah oleh tuhan yang maha kuasa kemampuan untuk belajar dengan karakteristik serta cara yang berbeda untuk setiap anak. Hal ini menjelaskan kita bahwasanya proses belajar yang dilakukan oleh setiap anak meiliki perbedaan berdasarkan kemampuan serta karakteristik belajar anak tersebut. Jika kita melihatpada hakikat belajar sendiri, kita akan menyadari bahwa proses belajar adalah salah satu proses alamiah manusia untuk bertahan hidup serta menjadi orang yang berpngetahuan. Maka, oleh karena itu belajar menjadi unsur penting dalam unsur aktivitas manusia di dunia ini.
Rumah memiliki peran yang sangat sentral dalam pendidikan anak. Bisa dikatakan bahwa segala sesuatu bermula dari rumah. Bila pendidikan dalam rumah tidak berjalan atau lemah, anak akan jatuh dalam “pendidikan-pendidikan” di luar rumah yang masih belum jelas arahnya. Dapat kita saksikan besarnya pengaruh pendidikan luar rumah ini ketika pendidikan dalam rumah tidak berjalan pada anak-anak yang menjadi korban broken home. Atau ayah dan ibunya tidak memedulikannya di rumah karena kesibukan masing-masing; si ayah sibuk bekerja di kantor dan si ibu juga sibuk mengejar karier di luar rumah. Akibatnya pendidikan anak dalam rumah terbengkalai. Dapat ditebak, si anak akan terperangkap dalam pendidikan luar rumah yang masih belum jelas. Intinya, orang tua harus menyiapkan pendidikan yang benar dari dalam rumah sebelum ia melepas anaknya ke luar
Rumah merupakan wadah pendidikan yang memiliki banyak keistimewaan, di antaranya:
  1. Di dalamnya anggota keluarga berkumpul bersama dalam jangka waktu yang lebih lama sehingga terjalin kedekatan pribadi antara anak dengan orang tua dan saudara-saudaranya.
  2. Anak dapat melihat teladan dan panutan dalam ucapan maupun perbuatan, yang bisa membantu mereka untuk menirunya.
  3. Terbukanya kesempatan untuk membimbing dan memberikan pengarahan pada anak sehingga lebih memudahkan mereka untuk menerima dan mengingatnya.
  4. Orang tua dan anggota keluarga dapat memberikan solusi dan jawaban atas masalah-masalah menurut kebutuhan.
  5. Penyampaian nasihat atau pemberian hukuman di dalam rumah, bukan di hadapan orang banyak akan lebih besar pengaruhnya bagi jiwa anak.
  6. Pengawasan yang kontinyu terhadap anggota keluarga dan saling mengawasi di antara sesama mereka akan membangkitkan keberanian
  7. Menumbuhkan semangat beragama di dalam rumah yang membantu seluruh anggota keluarga untuk menjauhi perilaku yang salah dan menyimpang.
  8. Keikhlasan kedua orang tua dalam membimbing dan memberikan pengarahan kepada anak-anaknya yang mendorongnya untuk semakin memperbaiki diri.

Salah satu yang menjadi alternaitf pembelajaran selain pembelajran yang dilakukan di sekolah-sekolah formal yakni sekolah yang dilakukan di rumah atau biasa yang disebut dengan homeschooling. Pada metode ini biasanya pross pembelajaran dilakukan oleh siswanya dilingkungan rumah dan tidak berada di lingkungan sekolah. Homeschooling sendiri adalah program yang biasanya dapat diidentifikasi sebagai pola pembelajaran yang orientasi pendiikannya lebih menekankan pada pembentukan karakter pribadi dan pengembangan potensi, bakat, dan minat anak secara alamiah serta homeschooling juga dapat diidentifikasi sebagai pembelajaran yang kegiatan belajarnya bias terjadi secara mandiri, orang tua atau di dalam suatu komunitas. Proses pembelajaran homeschooling menjadi salah satu aplikasi dari teori beljar humanistic yang meiliki tujuan untuk membntu peserta didik mengembangkan potensinya. Hal tersebut berkaitan dengan karakteristik pada prses belajar homeschoolingyang lebih memfokuskan pada pembengangan potensi serta bakat siswa. Jika kita komarasikan pada sekolah formal maka salah satu bentuk aplikatif dari teori ini yakni sekolah memberikan media atau wadah siswa untuk mengembangkan potensi yang dimiliki seperti membentuk ekstrakurikuler.
Homeschooling tidak selamanya memiliki keuntungan atau manfaat akan tetapi pola belajar yang demikian juga memiliki kelemahan ataupun kekurangan. Salah satu kekurangan pada pola pembelajaran yang demikian yakni kurangnya interaksi dengan teman sebaya sehingga proses sosialisasi dengan teman sebaya kurang. Hal tersebut juga berdampak negative pada struktur emosinya yang cenderung akan lebih egois jika dibandingkan dengan anak yang sering melakukan hubungan sosial dengan teman sebayanya. Kemudian salah satu kekurangan yang nampa yakni dengan adanya pola belajar homeschooling, maka siswa atau anak yang belajar secara homeschooling, tidak akan memiliki cara pandang yang luas mengenai potensi teman-teman sebayanya sehingga hal tersebut menimbulkan daya saing yang rendah dan memungkinkan siswa untuk tidak belajar dari lingkungan sekitanya untuk lebih baik dari teman sebayanya. Homeschooling yang terarah tapi menyenangkan, merupakan gaya pendidikan rumah yang santai yang memungkinkan minat alami anak untuk membimbingnya belajar daripada kurikulum yang dibeli atau yang sudah ditentukan yang mengatur kecepatan dan kegiatan sang anak. Terarah tetapi menyenangkan, tidak hanya mulai dengan riang gembira, juga mengembangkan prasaan gembira karena belajar berdasarkan pada rasa ingin tahu alami sang anak.
Ciri-ciri dari Homeschooling terarah yang menyenangkan.
      Pembelajaran terarah yang menyenangkan tidak sepopuler beberapa gaya homeschooling seperti pendekatan buku teks, Charlotte Mason, atau yang klasik. Tetapi, pendekatan yang santai dan alami untuk belajar mendapatkan momentum ketika pendulum unschooling berayun, kembali sedikit lebih terstruktur dan keterlibatan orang tua.
    Meskipun sulit untuk dijelaskan, pendidikan rumah terarah yang menyenangkan memiliki beberapa sifat-sifat dasar:
1.      Anak diajak untuk mulai, diarahkan, dan dipimpin.
2.      Menggiatkan "Rabbit Trails" dan eksplorasi secara berdampingan.
3.      Dukungan dan pengawasan orang tua.
4.      Tergerak oleh minat daripada jadwal, ketika minat menurun, lanjutkan.
5.      Kedisiplinan akademik secara alami terintegrasi daripada tersegmentasi.
6.      Mendorong hobi, gairah, dan pencarian jati diri.
7.      Spontan dan tidak direncanakan.

Bagaimana memulai pendidikan terarah yang menyenangkan?

1. Peroleh feedback dari anakmu.
Tanya, "Apa yang ingin kamu pelajari?" atau "Apa yang kamu ingin ketahui?"
Catat minat anak anda, kemudian beri sumber-sumber yang dia butuhkan untuk belajar -- Buku (bawa mereka ke perpustakaan), unit studi, website, kamp, kelas, kotak aktivitas, darmawisata. Biarkan dia mencari informasi sendiri daripada memberikan langsung kepadanya. Ajari dia bagaimana caranya belajar, bagaimana mencari jawaban atas pertanyaannya, tetapi jangan berikan jawab langsung kepadanya. Sampaikan sebagai fasilitator, bukan guru.

2. Semangati dan contohkan sebuah lingkungan belajar.
Rumah kamu harus merefleksikan gaya hidup belajar yang menyenangkan. Kamu harus dikelilingi oleh buku, majalah, musik, dan seni. Sering-seringlah mengunjungi event-event sejarah, ilmiah, dan seni. Harus memilih, atau tidak ada televisi dan video game. Berikan mainan kreatif yang memungkinkan untuk berekspresi.

3. Dokumentasikan eksplorasi belajar anakmu.
 Ini merupakan langkah opsional, tetapi dapat berguna tidak hanya untuk kebutuhan resmi tetapi juga bisa menjadi pendorong semangat anda sendiri. Ketika orang lain mengkritik metode Homeschooling anda, anda memiliki catatan jelas tentang apa yang anak anda pelajari.