Homeschooling yang Menyenangkan
Setiap anak yang dilahirkan didunia
pada hakikatnya telah dibekali oleh kamampuan alamiah oleh tuhan yang maha
kuasa kemampuan untuk belajar dengan karakteristik serta cara yang berbeda
untuk setiap anak. Hal ini menjelaskan kita bahwasanya proses belajar yang
dilakukan oleh setiap anak meiliki perbedaan berdasarkan kemampuan serta
karakteristik belajar anak tersebut. Jika kita melihatpada hakikat belajar
sendiri, kita akan menyadari bahwa proses belajar adalah salah satu proses
alamiah manusia untuk bertahan hidup serta menjadi orang yang berpngetahuan.
Maka, oleh karena itu belajar menjadi unsur penting dalam unsur aktivitas
manusia di dunia ini.
Rumah memiliki peran yang sangat
sentral dalam pendidikan anak. Bisa dikatakan bahwa segala sesuatu bermula dari
rumah. Bila pendidikan dalam rumah tidak berjalan atau lemah, anak akan jatuh
dalam “pendidikan-pendidikan” di luar rumah yang masih belum jelas arahnya.
Dapat kita saksikan besarnya pengaruh pendidikan luar rumah ini ketika
pendidikan dalam rumah tidak berjalan pada anak-anak yang menjadi korban broken
home. Atau ayah dan ibunya tidak memedulikannya di rumah karena kesibukan
masing-masing; si ayah sibuk bekerja di kantor dan si ibu juga sibuk mengejar
karier di luar rumah. Akibatnya pendidikan anak dalam rumah terbengkalai. Dapat
ditebak, si anak akan terperangkap dalam pendidikan luar rumah yang masih belum
jelas. Intinya, orang tua harus menyiapkan pendidikan yang benar dari dalam
rumah sebelum ia melepas anaknya ke luar
Rumah merupakan wadah pendidikan yang memiliki banyak
keistimewaan, di antaranya:
- Di dalamnya anggota keluarga berkumpul bersama dalam jangka waktu yang lebih lama sehingga terjalin kedekatan pribadi antara anak dengan orang tua dan saudara-saudaranya.
- Anak dapat melihat teladan dan panutan dalam ucapan maupun perbuatan, yang bisa membantu mereka untuk menirunya.
- Terbukanya kesempatan untuk membimbing dan memberikan pengarahan pada anak sehingga lebih memudahkan mereka untuk menerima dan mengingatnya.
- Orang tua dan anggota keluarga dapat memberikan solusi dan jawaban atas masalah-masalah menurut kebutuhan.
- Penyampaian nasihat atau pemberian hukuman di dalam rumah, bukan di hadapan orang banyak akan lebih besar pengaruhnya bagi jiwa anak.
- Pengawasan yang kontinyu terhadap anggota keluarga dan saling mengawasi di antara sesama mereka akan membangkitkan keberanian
- Menumbuhkan semangat beragama di dalam rumah yang membantu seluruh anggota keluarga untuk menjauhi perilaku yang salah dan menyimpang.
- Keikhlasan kedua orang tua dalam membimbing dan memberikan pengarahan kepada anak-anaknya yang mendorongnya untuk semakin memperbaiki diri.
Salah satu yang menjadi alternaitf
pembelajaran selain pembelajran yang dilakukan di sekolah-sekolah formal yakni
sekolah yang dilakukan di rumah atau biasa yang disebut dengan homeschooling.
Pada metode ini biasanya pross pembelajaran dilakukan oleh siswanya
dilingkungan rumah dan tidak berada di lingkungan sekolah. Homeschooling sendiri
adalah program yang biasanya dapat diidentifikasi sebagai pola pembelajaran
yang orientasi pendiikannya lebih menekankan pada pembentukan karakter pribadi
dan pengembangan potensi, bakat, dan minat anak secara alamiah serta homeschooling
juga dapat diidentifikasi sebagai pembelajaran yang kegiatan belajarnya
bias terjadi secara mandiri, orang tua atau di dalam suatu komunitas. Proses
pembelajaran homeschooling menjadi salah satu aplikasi dari teori beljar
humanistic yang meiliki tujuan untuk membntu peserta didik mengembangkan
potensinya. Hal tersebut berkaitan dengan karakteristik pada prses belajar homeschoolingyang
lebih memfokuskan pada pembengangan potensi serta bakat siswa. Jika kita
komarasikan pada sekolah formal maka salah satu bentuk aplikatif dari teori ini
yakni sekolah memberikan media atau wadah siswa untuk mengembangkan potensi
yang dimiliki seperti membentuk ekstrakurikuler.
Homeschooling
tidak
selamanya memiliki keuntungan atau manfaat akan tetapi pola belajar yang
demikian juga memiliki kelemahan ataupun kekurangan. Salah satu kekurangan pada
pola pembelajaran yang demikian yakni kurangnya interaksi dengan teman sebaya
sehingga proses sosialisasi dengan teman sebaya kurang. Hal tersebut juga
berdampak negative pada struktur emosinya yang cenderung akan lebih egois jika
dibandingkan dengan anak yang sering melakukan hubungan sosial dengan teman
sebayanya. Kemudian salah satu kekurangan yang nampa yakni dengan adanya pola
belajar homeschooling, maka siswa atau anak yang belajar secara homeschooling,
tidak akan memiliki cara pandang yang luas mengenai potensi teman-teman
sebayanya sehingga hal tersebut menimbulkan daya saing yang rendah dan
memungkinkan siswa untuk tidak belajar dari lingkungan sekitanya untuk lebih
baik dari teman sebayanya. Homeschooling
yang terarah tapi menyenangkan, merupakan gaya pendidikan rumah yang santai
yang memungkinkan minat alami anak untuk membimbingnya belajar daripada
kurikulum yang dibeli atau yang sudah ditentukan yang mengatur kecepatan dan
kegiatan sang anak. Terarah tetapi menyenangkan, tidak hanya mulai dengan riang
gembira, juga mengembangkan prasaan gembira karena belajar berdasarkan pada
rasa ingin tahu alami sang anak.
Ciri-ciri dari Homeschooling terarah yang
menyenangkan.
Pembelajaran terarah
yang menyenangkan tidak sepopuler beberapa gaya homeschooling seperti
pendekatan buku teks, Charlotte Mason, atau yang klasik. Tetapi, pendekatan
yang santai dan alami untuk belajar mendapatkan momentum ketika pendulum
unschooling berayun, kembali sedikit lebih terstruktur dan keterlibatan orang
tua.
Meskipun sulit untuk dijelaskan,
pendidikan rumah terarah yang menyenangkan memiliki beberapa sifat-sifat dasar:
1.
Anak diajak untuk mulai, diarahkan, dan dipimpin.
2.
Menggiatkan "Rabbit Trails" dan eksplorasi
secara berdampingan.
3.
Dukungan dan pengawasan orang tua.
4.
Tergerak oleh minat daripada jadwal, ketika minat
menurun, lanjutkan.
5.
Kedisiplinan akademik secara alami terintegrasi
daripada tersegmentasi.
6.
Mendorong hobi, gairah, dan pencarian jati diri.
7.
Spontan dan tidak direncanakan.
Bagaimana
memulai pendidikan terarah yang menyenangkan?
1. Peroleh feedback dari anakmu.
1. Peroleh feedback dari anakmu.
Tanya, "Apa yang ingin kamu pelajari?" atau
"Apa yang kamu ingin ketahui?"
Catat minat anak anda, kemudian beri sumber-sumber
yang dia butuhkan untuk belajar -- Buku (bawa mereka ke perpustakaan), unit
studi, website, kamp, kelas, kotak aktivitas, darmawisata. Biarkan dia mencari
informasi sendiri daripada memberikan langsung kepadanya. Ajari dia bagaimana
caranya belajar, bagaimana mencari jawaban atas pertanyaannya, tetapi jangan
berikan jawab langsung kepadanya. Sampaikan sebagai fasilitator, bukan guru.
2. Semangati dan contohkan sebuah lingkungan belajar.
Rumah kamu harus merefleksikan gaya
hidup belajar yang menyenangkan. Kamu harus dikelilingi oleh buku, majalah,
musik, dan seni. Sering-seringlah mengunjungi event-event sejarah, ilmiah, dan
seni. Harus memilih, atau tidak ada televisi dan video game. Berikan mainan
kreatif yang memungkinkan untuk berekspresi.
3. Dokumentasikan eksplorasi belajar anakmu.
Ini merupakan langkah opsional, tetapi dapat
berguna tidak hanya untuk kebutuhan resmi tetapi juga bisa menjadi pendorong
semangat anda sendiri. Ketika orang lain mengkritik metode Homeschooling anda,
anda memiliki catatan jelas tentang apa yang anak anda pelajari.






